Statistik Pemakaian VPN dan Privasi Data untuk 2021

Kami mempersembahkan sejumlah besar penemuan dari survei berkenaan dengan trend internet vital dalam artikel sebelumnya. Kami berharap ini bermanfaat untuk Anda!
Namun pada intinya, kami menginginkan para pembaca kami tahu perkembangan informasi terbaru berkenaan dengan penggunaan VPN dan keamanan data. Jadi, artikel ini mengasimilasi banyak penemuan data survei paling mutakhir yang melibatkan topik ini dan banyak lagi.
Privasi Data
Tahun 2021 terbukti menjadi tahun yang menentukan berkaitan dengan perhatian umum pada masalah privasi data.
Privasi Data vs Keamanan Nasional
Dalam sebuah perkembangan yang memprihatinkan untuk menganjurkan privasi, mayoritas penduduk Amerika berpikir seharusnya Apple sudah memblokir iPhone teroris San Bernardino.
Ini mencerminkan kecenderungan umum. Orang-orang Amerika sekarang ini merasa khawatir pemerintah kurang dalam beraksi pada bidang cyber untuk menangani terorisme.
Meningkatnya Keprihatinan tentang Bisnis dan Penggunaan Data
Lebih dari 95% penduduk Amerika yang disurvei dalam sebuah pengambilan suara terbaru menyebutkan mereka salah satunya bisa agak peduli atau sangat peduli tentang bagaimana perusahaan menggunakan data mereka.
Blokir Iklan Terus Menanjak
Raksasa internet seperti Apple dan Google Internet menetapkan bahwa mereka mengumpulkan data pelanggan untuk menyesuaikan iklan dengan para pengguna mereka. Namun demikian, temuan data menunjukkan para pengguna internet berkembang menjadi sangat frustrasi dengan periklanan sehingga mereka memanfaatkan pemblokir iklan dalam jumlah yang memecahkan rekor.
Ringkasan dari Statistik Privasi Data Ini
Menarik kesimpulan, grafik-grafik ini menunjukkan peningkatan kebutuhan baik pada sisi konsumen dan bisnis untuk berfokus pada keamanan-cyber menjadi lebih tinggi lagi daripada yang mereka perlukan sebelumnya.
Namun fokus ini akan rumit, dengan terus meningkatnya polarisasi kondisi politik baik di AS maupun di seluruh dunia.
Lagi pula, semua terserah pada pemerintah untuk membuat dan melaksanakan undang-undang proteksi data. Pada waktu yang sama, banyak pemerintah tersebut secara aktif mencari cara-cara legal untuk melanggar undang-undang proteksi data.
Penggunaan VPN
Sudah pasti, penggunaan VPN dan data privasi memiliki korelasi yang kuat. Dengan mengakses server yang terpisah untuk pemakaian internet, VPN menjadikannya semakin sulit bagi para peretas dan/atau pihak ketiga untuk melacak aktivitas online. Grafik berikut ini menelaah situasi penggunaan VPN sekarang ini di seluruh penjuru dunia.
Pasar Tertinggi untuk Penggunaan VPN
Asia dan Timur Tengah terus mendominasi pangsa pasar VPN.
Frekuensi Penggunaan VPN
Mayoritas orang-orang yang memanfaatkan VPN melakukannya paling sedikit sekali seminggu.
Penjelajahan Anonim
Penjelajahan anonim merupakan alasan utama bagi pemakaian VPN, terutama di Arab Saudi, India, dan Vietnam.
Mengakses Netflix
Penggerak lain untuk penggunaan VPN adalah mengakses konten streaming. Sebagai contoh, hampir 30% pengguna VPN mengakses Netflix di bulan apa saja.
Ringkasan Statistik Penggunaan VPN
Pasar untuk privasi internet terus tumbuh, dipimpin oleh beberapa kawasan global yang sama seperti tahun-tahun lalu. Selain itu, mengakses konten streaming terus berlanjut sebagai motivator utama bagi pengguna VPN, sekalipun klaim dari Netflix bahwa pengguna VPN hanya mewakili sebagian kecil dari total basis pengguna mereka.
Kejahatan Cyber
Kejahatan cyber terus membengkak. Sebagaimana ditunjukkan dalam grafik berikut ini, jumlah pelanggaran tetap tinggi dan tantangan bagi konsumen dan bisnis untuk proteksi terhadap ancaman yang makin berkembang semakin beraneka ragam.
Pembobolan Data
Angka-angka paling baru menunjukkan kecenderungan terus meningkatnya pembobolan data di seluruh dunia.
Ancaman Privasi Online
Menurut pemerintah AS, pencurian identitas merupakan persoalan terbesar kejahatan cyber di Amerika Serikat.
Kejahatan Cyber dan Jumlah Perangkat di Rumah
Ancaman kejahatan cyber terhadap konsumen individual meningkat secara drastis seiring dengan naiknya jumlah perangkat di rumah.
Kekhawatiran akan Kejahatan Cyber Membuat Perubahan Besar Perilaku Online
Ancaman atas pencurian identitas dan kejahatan cyber lainnya telah menyebabkan hampir 30% dari semua pengguna Internet AS menghindari untuk melakukan transaksi keuangan secara online pada suatu waktu atau kapan saja selama tahun 2015.
Kejahatan Cyber Terhadap Bisnis dan Organisasi
Bagi bisnis dan organisasi profesional, ancaman kejahatan cyber jauh melampaui kesiapsiagaan mereka untuk menangani adanya serangan. Buktinya, 63% bisnis tidak memiliki rencana tanggap insiden yang beroperasi secara penuh.
Tantangan Proteksi Privasi Online
Ada banyak sekali alasan mengapa proteksi privasi data sering kali gagal.
Zero-Day Vulnerability
Ancaman zero-day vulnerabilities (kerentanan di saat yang menentukan) telah tumbuh 125% sejak 2013. Pada serangan jenis ini, para peretas menemukan, meluncurkan, dan mengeksploitasi suatu serangan pada hari yang sama, jauh mendahului segala tindakan pengamanan bahkan untuk mendeteksi adanya masalah.
Ransomware Terus Berkembang
Tahun terakhir telah mengalami pergeseran besar dalam cara para peretas meluncurkan serangan ransomware (perangkat lunak jahat untuk tujuan minta tebusan). Di tahun 2008, perangkat lunak jahat ini berjalan lancar hampir-hampir melulu lewat aplikasi yang menyesatkan. Namun, pada tahun 2015 metode utamanya adalah dengan crypto-ransomware.
Crypto-ransomware membahayakan sasaran akhir melalui:
- Spam
- Unduhan Langsung
- Iklan Menyesatkan
- Program jahat dan botnet
Ringkasan Statistik Kejahatan Cyber
Dengan berbagai ancaman seperti zero-day vulnerabilities dan serangan ransomeware yang tumbuh semakin kuat dan semakin canggih, perilaku konsumen online akan terpengaruh dengan kurang baik secara berkesinambungan. Apalagi dengan semakin meningkatnya rumah tangga menguasai perangkat yang semakin bertambah jumlahnya, risiko ancaman yang berhasil akan makin besar.
Sumber:
http://www.kpcb.com/internet-trends
https://www.globalwebindex.net/blog
https://www.globalwebindex.net/blog/1-in-5-are-weekly-vpn-users/29-of-vpn-users-accessing-netflix
https://www.globalwebindex.net/blog/1-in-5-are-weekly-vpn-users
https://www.globalwebindex.net/blog/topic/vpn
https://www.globalwebindex.net/blog/15-for-15-generation-v
https://pagefair.com/blog/2015/ad-blocking-report/
http://www.druva.com/blog/the-state-of-data-privacy-in-2015-infographic/
http://www.pwc.com/gx/en/services/advisory/consulting/forensics/economic-crime-survey/cybercrime.html
http://www.pewresearch.org/fact-tank/2016/02/19/americans-feel-the-tensions-between-privacy-and-security-concerns/
http://www.people-press.org/2016/02/22/more-support-for-justice-department-than-for-apple-in-dispute-over-unlocking-iphone/
https://www.ntia.doc.gov/blog/2016/lack-trust-internet-privacy-and-security-may-deter-economic-and-other-online-activities
https://www.symantec.com/security-center/threat-report
Bagikan ini di Facebook atau tweet saja
Peringatan Privasi!
Data Anda terekspos pada situs-situs web yang Anda kunjungi!
Alamat IP Anda:
Lokasi Anda:
Penyedia Internet Anda:
Informasi di atas dapat digunakan untuk melacak Anda, menjadikan Anda target untuk iklan, dan memantau apa yang Anda lakukan saat daring.
VPN dapat membantu Anda menyembunyikan informasi ini dari situs-situs web sehingga Anda akan terlindungi setiap saat. Kami menyarankan NordVPN — VPN No. 1 dari 350 penyedia yang telah kami uji. Layanan ini memiliki enkripsi tingkat militer dan fitur-fitur keamanan yang memastikan keamanan digital Anda, plus — saat ini sedang menawarkan potongan 68%.